Tuesday 18 April 2017




MENGENAL DIABETES

  1. Apa itu diabetes:
Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/ glukosa akibat kurangnya  jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna.
Definisi Diabetes  Berdasarkan konsensus pengelolaan dan  pencegahan Diabetes melitus tipe 2 di indonesia tahun 2011 adalah merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

  1. Apa penyebab diabetes?
Genetik atau keturunan, Pola makan dan obesitas Infeksi virus, Bahan kimiawi Gangguan pada sistem endokrin.

  1. Tipe diabetes.
Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2, Diabetes dalam Kehamilan Diabetes dan Diabetes Tipe Lain.
Kelainan pada DM tipe 2 Orang normal: Glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah Penderita DM tipe 2: Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel karena sel resisten terhadap insulin.

  1. Faktor risiko.
a.       Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan Riwayat diabetes dalam keluarga, Umur > 45 tahun atau Usia Yang Semakit Bertambah, Riwayat pernah menderita DM saat hamil, Riwayat penyakit kardiovaskuler .
b.       Faktor risiko yang dapat dikendalikan: Kegemukan, Tekanan darah tinggi ≥ 140/90 mmHg, Kadar kolesterol  tinggi > 200 Gaya Hidup Kurang gerak atau Kurangnya Aktivitas Fisik,  Pola Makan yang tidak sehat misal Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi, Merokok,  Masa Kehamilan, Ras Tertentu, Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama.

  1. Gejala Diabetes
a.       Terdapat  gejala banyak makan, banyak minum, banyak kencing dan penurunan berat badan disertai dengan : KADAR GULA DARAH SEWAKTU ≥ 200 mg/dl KADAR GULA DARAH PUASA ≥ 126 mg/dl.
b.    Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, Cepat lelah dan mengantuk,  Pandangan kabur, sering berganti ukuran kacamata, Kesemutan, rasa tebal di kulit terutama kaki, Gatal-gatal terutama di sekitar kemaluan, Luka yang lama sembuh, Gigi mudah goyang dan lepas.

  1. Perbedaan Diabetes tipe basah dan tipe kering;
a.       Diabetes tipe kering, adalah sebuah tahap awal dari penyakit diabetes tipe 2. Penyakit diabetes tipe 2 terjadi karena insulin yang ada di dalam tubuhnya sudah resisten atau kebal terhadap gula darah. Dengan kata lain, insulin yang ada di dalam tubuhnya sudah mengalami kerusakan.
b.      Insulin yang rusak akan mengakibatkan gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dirubah menjadi glikogen atau gula otot. Dengan demikian, maka kadar gula dalam darahnya akan meningkat lebih dari ukuran normal. Kadar gula darah yang normal adalah 150 mg/dl, sedangkan pada orang yang pengidap diabetes memiliki kadar gula diatas 150 mg/dl.
c.       Semua dapat kita lihat dari tanda-tanda serta gejala yang muncul dari penyakit diabetes. Diabetes basah merupakan istilah yang merujuk pada penyakit diabetes tipe 2 yang masuk ke tahap lanjutan. Umumnya, diabetes basah sering terjadi pada orang-orang yang sudah berusia lanjut.
d.      Penyebab dari diabetes basah adalah kadar gula darah yang sangat tinggi dan umumnya jauh di atas kadar gula para penderita diabetes kering.

  1. Tindak lanjut yang harus dilakukan :
a.       Cari informasi mengenai diabetes buat jadwal pemeriksaan rutin minta rujukan ke ahli gizi, dokter kesehatan olahraga, atau dokter spesialis yang lain, jika perlu.
b.      Atur pola makan;
Makanlah makanan sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh J1 : Jumlah kalori: Jadwal : Jenis makanan; Makan harus dikuti sesuai dengan jam makan Makanan harus diperhatikan (pantang gula dan makanan manis) Pola makan yang tepat bagi diabetes.
Makanan terdiri dari 3 makan utama dan 2-3 porsi makanan selingan, Batasi makanan lemak, terutama lemak hewani , Hindari makanan kaya gula, Jangan minum alcohol,  Batasi konsumsi  garam.
Kebutuhan kalori  harus dihitung status gizi terlebih dahulu
1)       Jika status gizi Obes (gemuk) Energi: 1.300 - 1.500 kkal Sarapan pagi (07.00) Snack pagi (10.00) Siang (13.00) Snack siang (15.00) Sore (18.00) Nasi (1 centong) Lauk hewani (1 potong) Sayuran (bebas) Jenis digoreng maks 1 Buah (1 potong) Nasi (1 centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 1 Buah (1 potong) Nasi (1 centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 1 .
2)      Jika status gizi anda Kurus Energi : 2.300 - 2.500 kkal Sarapan pagi (07.00) Snack pagi (10.00) Siang (13.00) Snack siang (15.00) Sore (18.00) Nasi (1 ½ centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Jenis digoreng maks 2 Buah (1 potong) Susu (1 gelas) Nasi (3 centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 3 Buah (1 potong) Nasi (2 ½ centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 2.
3)      Jika status gizi anda Normal Energi : 1.700 - 2.100 kkal Sarapan pagi (07.00) Snack pagi (10.00) Siang (13.00) Snack siang (15.00) Sore (18.00) Nasi (1 ½ centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Jenis digoreng maks 2 Buah (1 potong) Nasi (2 centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 3 Buah (1 potong) Nasi (2 centong) Lauk hewani (1 potong) Lauk nabati (1 potong) Sayuran (bebas) Buah (1 potong) Jenis digoreng maks 2
JENIS MAKANAN
1). Makanan yang mengandung antioksidan Makanan yang mengandung Serat Makanan dengan Indeks glikemik rendah Beberapa "jenis" makanan yang bermanfaat bagi diabetes.
2). Indeks Glikemik
 • Indeks glikemik adalah ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan.
• Makanan dengan indeks glikemik tinggi adalah makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga kadar gula darah akan meningkat dengan cepat secara signifikan.
• Makanan dengan indeks glikemik yang rendah mengalami pencernaan dan penyerapan yang lebih lambat sehingga peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah akan terjadi secara perlahan-lahan.
• Indeks Glikemik Rendah Aman bagi diabetesi Agar-agar Susu Susu kedelai Yoghurt, Teh Sereal/ oat Kentang Jagung Singkong (umbi2an) Apel Pir Wortel Roti gandum Telur Kacang- kacangan Jeruk Strawbery.
• Indeks Glikemik Sedang PERLU DIBATASI Nanas Pisang Anggur, Pepaya Roti tawar CakeEs krim Madu Bubur polos Ubi jalar.
• Indeks Glikemik Tinggi PERLU DIHINDARI Semangka Kurma Nasi putih, Biskuit Pizza Soda/soft Drink Friedfries, Pasta Bihun Cookies
JADWAL MAKANAN
Waktu makan bagi diabetes • Waktu makan bagi diabetesi lebih baik dengan porsi kecil namun dibagi dalam beberapa waktu makan agar gula darah stabil.

c.       Hindari stress
d.       Olah raga atau bergerak aktif 30 menit atau lebih setiap hari, Aktivitas dapat dibagi menjadi kegiatan kecil sehingga total menjadi 30 menit Pilih kegiatan yang diminati dan sesuai kemampuan Konsultasikan kepada dokter mengenai jenis olahraga, pengaturan pola makan dan pengaruhnya terhadap pengobatan.
e.       Patuhi jadwal minum obat Obat DM: Metformin, Glibenklamid, Insulin Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter Bagi yang menggunakan insulin patuhi jadwal makan Anda demi keberhasilan terapi.
f.         Cek kadar gula darah secara teratur, Catat nilai kadar gula darah, tanggal pemeriksaan obat yang diminum kondisi tubuh saat pemeriksaan.
g.        Periksa kaki Anda setiap hari. Jagalah agar kaki Anda selalu bersih, kering dan lembut Gunakan kaus kaki dan alas kaki yang nyaman Potong kuku.
h.       Amati adakah gangguan pada mata Anda Lakukan pemeriksaan mata jika ada gangguan.

  1. Dampak pengobatan
a.    Dampak pengobatan Diabetes yang tidak diharapkan  adalah kadar gula rendah atau hipoglikemia.
b.   Pemicu kadar gula darah rendah/hipoglikemia: < 60 mmHg Tidak makan atau makan terlalu sedikit aktivitas yang meningkat olahraga berat, minum obat terlampau banyak, suntikan insulin dosis tinggi perubahan kebutuhan tubuh akan obat konsumsi alcohol.
c.    Gejala kadar gula darah rendah : rasa gemetar dan oyong rasa lemas dan lapar Nyeri ulu hati Berdebar-debar dan berkeringat dingin sakit kepala Mata berkunang- kunang.
d.   Penanganan : Diberi air sirup/jus buah/ teh manis} bergula satu, bisa juga permen manis, roti, biskuit atau buah-buahan  Stop obat gula sementara dan periksa ke} dokter dan cek gula darah  Bila tidak sadarkan diri, segera bawa ke} rumah sakit perlu penanganan lebih lanjut.

  1. Komplikasi DM
Kontrol gula anda, cek berkala  karena kadar gula yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi secara akut (< 3 bulan ) – Infeksi – Koma • Kronis (< 6 bulan) – Jantung dan pembuluh darah : Darah tinggi – Mata : Katarak – Paru-paru: misalnya TBC – Ginjal : Gagal ginjal – Kulit: gangren atau luka – Hati : hepatitis
Komplikasi Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus adalah :
 1. Akut : a. Hipoglikemia b. Hiperglikemia
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus : a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner b. Penyakit mikrovaskuler : mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati. c. Neuropati saraf sensonik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler d. Proteinuria e. Kelainan koroner f. Ulkus / gangrene / borok / luka sukar sembuh g. Hipertensi dan stroke h. Disfungsi seks.

-----------------------Semoga bermanfaat -----------------------------

Wednesday 12 April 2017



OBAT  ANTIDIABETES DAN INTERAKSINYA

Obat antidiabetes adalah obat yang digunakan untuk mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus, suatu  penyakit dimana terdapat kerusakan sebagian atau keseluruhan dari sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang cukup, salah satu hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa. Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa bukti bahwa penyakit ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi aktifitas insulin.
Dengan kekurangan insulin, jaringn tubuh tidak mampu menangkap dan mencerna glukosa yang terdapat dalam sirkulasi darah. Oleh karena itu, glukosa yang sebagian besar diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, dab secara normal dieliminasi dan disimpan di jaringan, kadarnya meningkat dalam darah dan ginjal tidak mampu memprosesnya.
Secara umum, terdapat dua tipe diabetes :
  1. Diabetes tipe 1 (juvenile atau insulin dependent diabetes mellitus (IDDM)), dimana pankreas secara mendadak, atau secara total tidak mampu memproduksi insulin, dan membutuhkan insulin untuk terapi
  2. Diabetes tipe 2 (maturity-onset atau non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM)), dimana sering tampak pada usia diatas 40 tahu. Hal ini muncul ketika pankreas secara perlahan kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan insulin dalam hitungan bulan, tahun, atau adanya kekebalan untuk menghasilkan insulin. Ini sering dihubungkan dengan adanya obesitas dan diet yang kurang bagus.

DEFINISI
  1. Adisi : Beberapa obat yang diberikan bersama-sama memberikan efek yang merupakan penjumlahan dari efek masing-masing obat bila diberikan secara terpisah
  2. Sinergis : Beberapa obat mempunyai aksi yang hampir sama, bila diberikan bersama-sama ,memberikan efek yang lebih besar dari efek masing-masing obat yang diberikan secara terpisah
  3. Potensiasi : Beberapa obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi-aksi yang tidak sama, memberikan efek yang lebih besar pada pasien, dari pada efek masing-masing secara terpisah.

ANTIDIABETES PARENTERAL
Analog amilin
Pramilinitida merupakan analog sintetik dari amilin, hormon pankreas yang berperan dalam homeostasis glukosa. Pramilinitida menurunkan laju pengosongan lambung dan menurunkan. Diberikan secara subkutan dengan cepat bersamaan dengan makanan, dan diberikan pada pasien yang telah menerima insulin

Increatin mimetic
Exenatide merupakan increatin mimetic yang berperan sebagai agonis dari glukagon-like peptida-1 (GLP-1). Obat ini meningkatkan sekresi dari insulin ketika kadar glukosa tinggi. Diberikan secara subkutan, sebagai tambahan pada penderita diabetes tipe 2 yang telah menerima metformin, sulfonilurea, atau keduanya

Insulin
Insulin diekstraksi dari jaringan pankreas dari sapi yang mirip dengan insulin manusia yang dapat digunakan sebagai pengganti. Namun, insulin pada manusia secara umum diproduksi secara genetik dengan menggunakan teknik mikroorganisme. Insulin biasanya diberikan secara injeksi. Onset dan durasi aksi dari insulin dapat diperpanjang dengan pembentukan kompleks dengan zink atau protamin. Insulin aspartat dan insulin lispro memiliki onset dan durasi aksi yang lebih cepat dibandingkan insulin saja.

ANTIDIABETES ORAL
Aldose reduktase inhibitor
Epalrestat menghambat enzim aldose reduktase, dimana mengubah glukosa menjadi sorbitol. Akumulasi dari sorbitol mungkin memainkan peran dalam sebagian komplikasi diabetes.

Alfa-glukosidase inhibitor
Akarbose, miglitol, dan voglibose bekerja menghambat alfa glukosidase, dan secara spesifik menghambar sucrase dalam usus untuk memperlambat pencernaan dan absorpsi dari monosakarida dari pati dan sukrosa.

Biguanida
Mekanisme aksi dari biguanida seperti metformin tidak jelas, namun mereka tidak menstimulasi pankreas seperti sulfonilurea untuk melepaskan insulin, namun bekerja memfasilitasi uptake dan pemanfaatan glukosa dalam sel. Penggunaan ini terbatas pada diabetes tipe 2 karena tidak efektif, kecuali terdapat insulin

Meglitinida
Meglitinida (contoh : repaglinida) meningkatkan sekresi insulin endogenous dan digunakan pada penderita diabetes tipe 2.

Sulfonilurea
Sulfonilurea dan senyawa yang mirip sulfonamida seperti klorpropamid dan tolbutamid merupakan senyawa sintetik pertama yang digunakan dalam pengobatan antidiabetes. Aksinya menstimulasi sel beta dari pankras untuk menghasilkan insulin dengan diet yang terbatas mengatur kadar glukosa darah dan memungkinkan metabolisme yang normal. Hanya efektif pada diabetes dimana pankreas memiliki kapasitas untuk menghasilkan insulin.

Tiazolidindion
Tiazolidindion (contoh : rosiglitazone) bekerja menurunkan resisten insulin dengan mengkatifasi gamma-PPAR (peroxisome proliferator0activated receptor). Digunakan pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

OBAT HIPOGLIKEMIC ORAL
I. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL (OHO)
I.1. Pemicu sekresi insulin:
a. Sulfonilurea
Generasi pertama sulfonilurea adalah tolbutamid, tolazamid, asetoheksamid, dan klorpropamid.
Generasi kedua adalah gliburid (glibenklamid), glipizid, dan glimepirid. Generasi kedua ini lebih efektif menurunkan konsentrasi glukosa darah 10-100 kali.
Efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas
Pilihan utama untuk pasien berat badan normal atau kurang
Sulfonilurea kerja panjang tidak dianjurkan pada orang tua, gangguan faal hati dan ginjal serta malnutrisi.
*        Efek :
        Meningkatkan sekresi insulin
        Menurunkan glukagon
        Memperkuat kerja insulin pada jaringan target
Contoh : klorpropamid, tolbutamid, tolazamid, glimepirid, glibenklamid, glipizid, gliklazid.

b. Glinid
Terdiri dari repaglinid dan nateglinid
Cara kerja sama dengan sulfonilurea, namun lebih ditekankan pada sekresi insulin fase pertama.
Obat ini baik untuk mengatasi hiperglikemia postprandial.

I.2. Peningkat sensitivitas insulin:
a. Biguanid
Golongan biguanid yang paling banyak digunakan adalah Metformin.
Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat
seluler, distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi glukosa hati.
Metformin merupakan pilihan utama untuk penderita diabetes gemuk, disertai dislipidemia,
dan disertai resistensi insulin.
Contoh : metformin, fenformin dan buformin.

b. Tiazolidindion1,9
Menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa perifer.
Tiazolidindion dikontraindikasikan pada gagal jantung karena meningkatkan retensi cairan.

Penghambat glukoneogenesis:
Biguanid (Metformin).
Selain menurunkan resistensi insulin, Metformin juga mengurangi produksi glukosa hati.
Metformin dikontraindikasikan pada gangguan fungsi ginjal dengan kreatinin serum > 1,5 mg/
dL, gangguan fungsi hati, serta pasien dengan kecenderungan hipoksemia seperti pada sepsis
Metformin tidak mempunyai efek samping hipoglikemia seperti golongan sulfonylurea.
Metformin mempunyai efek samping pada saluran cerna (mual) namun bisa diatasi dengan
pemberian sesudah makan.

Penghambat glukosidase alfa : Contoh : akarbose, miglitol
Acarbose
Bekerja dengan mengurangi absorbsi glukosa di usus halus.
Acarbose juga tidak mempunyai efek samping hipoglikemia seperti golongan sulfonilurea.
Acarbose mempunyai efek samping pada saluran cerna yaitu kembung dan flatulens.
Penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) Glucagon-like peptide-1 (GLP-1) merupakan
suatu hormone peptide yang dihasilkan oleh sel L di mukosa usus. Peptida ini disekresi bila
ada makanan yang masuk. GLP-1 merupakan perangsang kuat bagi insulin dan penghambat
glukagon. Namun GLP-1 secara cepat diubah menjadi metabolit yang tidak aktif oleh enzim
DPP-4. Penghambat DPP-4 dapat meningkatkan penglepasan insulin dan menghambat penglepasan glukagon.

INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES
3. INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES
No.
Obat A
Obat B
Mekanisme Obat A
Mekanisme Obat B
Sifat
Interaksi
1.
Glibenklamid
Captopril
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II dengan menghambat Angiotensin-Converting Enzyme
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia. Diduga Peningkatan sementara sensitivitas insulin oleh ACE INHIBITOR
2.
Repaglinide
Klaritromisin
Merangsang sekresi insulin pada pancreas dengan menutup kanal K yang ATP-independent di sel beta pankreas
Menghambat sintesis protein kuman dengan berikatan secara reversible dengan ribosom subunit 50S
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan menurunkan metabolisme Repaglinide; (CYP3A4)
3.
Metformin
Alkohol
Menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan
Menghambat perangsangan saraf sehingga mengganggu keseimbangan eksitasi dan inhibisi di otak
Aditif
Alkohol meningkatkan efek metformin pada metabolisme laktat
4.
Metformin
Gliburid
Menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Potensiasi
Metformin meningkatkan AUC dan Cmax gliburid
5.
Glimepirid
Fluvoxamin
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Sebagai antidepresi dengan menghambat ambilan serotonin
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan menurunkan metabolisme glimepirid; CYP2C9)
6.
Insulin
Beta-bloker
Menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik
Menghambat secara kompetitif efek obat adrenergic pada adrenoseptor beta
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia
dengan penghambatan glikogenolisis hati oleh beta-blocker diduga menjadi faktor penyebabnya.
7.
Insulin
Captopril
Menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik
Mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II dengan menghambat Angiotensin-Converting Enzyme
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan meningkatkan kerja insulin
8.
Klorpropamid
Antasida
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Menetralkan asam lambung dengan menaikkan pH lambung
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan meningkatkan absorpsi klorpropamid
9.
Klorpropamid
Simetidin
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Menghambat reseptor H2, sehingga menghambat sekresi asam lambung
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan menurunkan metabolisme klorpropamid
10.
Tolbutamid
Dikumarol
Merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel beta pankreas
Mencegah reduksi vitamin K teroksidasi sehingga aktivasi faktor pembekuan darah terganggu
Aditif
Meningkatkan efek hipoglikemia dengan menurunkan metabolisme tolbutamid


NO
NAMA OBAT A
NAMA OBAT B
MEKANISME OBAT A
MEKANISME OBAT B
EFEK
1
Sulfonilurea (contoh : tolbutamid, klorpropamid)
Kloramfenikol
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Menghambat sintesis protein bakteri (antibiotik)
Menghambat enzim di hati yang berhubungan dengan metabolisme dari tolbutamid yang menyebabkan hipoglikemia
2
Antidiabetes (acarbose, tolbutamid, miglitol)
Antasida
Menurunkan kadar gula darah
Menetralkan asam lambung
Laju absorpsi obat antidiabetes meningkat → efek hipoglikemik meningkat
3
Sulfonilurea (Glipizid, Glibenklamid)
Fluconazole
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
inhibitor cytochrome P-450 sterol C-14 alpha-demethylation (biosintesis ergosterol) jamur yang sangat selektif
Kadar obat antidiabetes meningkat → terjadi hipoglikemik koma
4
Glicazide
Nicardipine
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Menghambat masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema)
Hipoglikemik
5
Antidiabetes (Glicazide, metformin, insulin)
Disopyramide
Menurunkan kadar gula darah
menghambat masuknya ion Na+ melewati channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema)
Meningkatkan sekresi insulin dari pankreas yang menyebabkan hipoglikemik yang parah
6
Sulfonilurea (Glibenklamid, glipizid)
Makrolida (Eritromisin, klaritromisin)
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Antibiotik (memblok translokasi fase elongasi pada sintesa protein)
Menggantikan posisi antidiabetes pada protein binding site nya yang menyebabkan hipoglikemia
7
Sulfonilurea
MAO inhibitor (Moclobemide)
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Menghambat enzim mono amin oksidase
Menningkatkan pelepasan insulin yang menyebabkan efek penurunan kadar gula darah oleh obat antidiabetes ditingkatkan
8
Metformin
Fenklofenak
Memfasilitasi uptake dan pemanfaatan glukosa dalam sel
Menghambat COX 1
Penurunan clearance dari obat antidiabetes yang menyebabkan hipoglikemik
9
Glibenklamid
Salisilat (Aspirin)
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
Efek aditif (salisilat dalam dosis yang besar dapat menurunkan kadar gula darah) yang menyebabkan hipoglikemia
10
Tolbutamid
Sulfonamida (Sulfaphenazole)
Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin
Antagonis PABA
Menghambat metabolisme dari sulfonilurea yang menyebabkan kadar sulfonilurea meningkat, sehingga efek hipoglikemik meningkat

NO
NAMA OBAT
NAMA MAKANAN / HERBAL
EFEK
1
Metformin
Alkohol
Meningkatkan metabolisme dari metformin → hiperglikemia
2
Glibenklamid
Zingiber officinale
Efek penurunan kadar gula darah meningkat (Zingiber officinale bersifat antidiabetes dari sifat antioksidannya)
3
Glibenklamid
Aloe vera
Kadar glukosa darah meningkat
4
Glibenklamid
Ginkgo biloba
Meningkatkan clearance dari glibenklamid → efek dari glibenklamid menurun → hiperglikemia
5
Glibenklamid
Allium sativum
Efek penurunan kadar gula darah meningkat (Allium sativum bersifat antidiabetes dari sifat antioksidannya)

Pedoman tatalaksana diabetes mellitus tipe-2 yang terbaru dari the American Diabetes Association/ European Association for the Study of Diabetes (ADA/EASD) dan the American Association of Clinical Endocrinologists/American College of Endocrinology (AACE/ACE) merekomendasikan pemberian metformin sebagai monoterapi lini pertama.
Rekomendasi ini terutama berdasarkan efek metformin dalam menurunkan kadar glukosa darah, harga relatif murah, efek samping lebih minimal dan tidak meningkatkan berat badan.
Posisi Metformin sebagai terapi lini pertama juga diperkuat oleh the United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) yang pada studinya mendapatkan pada kelompok yang diberi Metformin terjadi penurunan risiko mortalitas dan morbiditas. UKPDS juga mendapatkan efikasi Metformin setara dengan sulfonylurea dalam mengendalikan kadar glukosa darah.  Ito dkk dalam studinya menyimpulkan bahwa metformin juga efektif pada pasien dengan berat badan normal.


CATATAN
Diabetes mellitus tipe-2 masih merupakan masalah kesehatan yang penting, khususnya karena komplikasi kronik yang ditimbulkannya. Tatalaksana diabetes mellitus tipe-2 bukan hanya ditujukan pada kendali glikemik, tetapi juga terhadap proteksi komplikasi kardiovaskuler.
Metformin merupakan obat hipoglikemik lini pertama untuk diabetes mellitus tipe-2, karena
disamping terbukti efektif dalam kendali glikemik,
Metformin juga terbukti mempunyai efek protektif terhadap komplikasi kardiovaskuler, disamping masih mempunyai banyak efek positif lainnya yang sebagian masih dalam tahap penelitian.

--------------------------------------------semoga bermanfaat  -----------------------------------------