Sunday 8 March 2015

RESEP/ OBAT YANG RASIONAL

 RESEP/ OBAT YANG RASIONAL

Resep dikatakan rasional jika memenuhi persyaratan yang mencakup :
an image












Penggunaan obat (resep) yang rasional (menurut WHO, 1995) harus memenuhi persyaratan 4 T + 1 W yaitu :

  • Tepat Pasien

  • Tepat Indikasi
  • Tepat Obat
  • Tepat Dosis
  • Waspada Efek Samping

  • A. TEPAT PASIEN
    " Diagnosis yang tepat menentukan pengobatan yang tepat "
    " Setiap pasien mempunyai respon yang berbeda terhadap obat "
    Tepat pasien adalah ketepatan dalam menilai kondisi pasien dengan mempertimbangkan :
    i. Adanya penyakit yang menyertai misalnya :
    • Kelainan ginjal
    Obat yang mempengaruhi ginjal ( Nefrotoksik ) yang mencakup obat-obatan sebagai berikut : Kaptopril, Aminoglikosida, Lithium, Simetidine
  • Kelainan hati
  • Obat yang mempengaruhi hati ( Hepatotoksik ) yang mencakup obat-obatan sebagai berikut: parasetamol, halotan, isoniazid ii. Kondisi khusus : hamil, laktasi, lansia, balita
    iii. Pasien dengan riwayat alergi misalnya : Alergi Antibiotika tertentu
    iv. Pasien dengan riwayat gangguan pshykologis ( misalnya : bila diinjeksi pasien akan pingsan)
    B. TEPAT INDIKASI " Tidak semua pasien memerlukan Intervensi Obat "
    Ketepatan Indikasi Penggunaan Obat apabila ada indikasi yang benar ( sesuai dengan diagnosa Dokter ) untuk penggunaan obat tersebut dan telah terbukti manfaat terapetiknya. Contoh :
  • Pasien dengan diagnosa TB Paru diberikan Obat dengan komposisi Rifampisin, Ethambutol dan INH.
  • Pasien dengan Diagnosa DM Type 2 diberikan : Glibenclamid, Humulin Injeksi dan lain-lain.
  • C. TEPAT OBAT " Efek klinik apa yang diharapkan ? "
    Tepat Obat adalah ketepatan pemilihan obat yang dilakukan dalam proses pemilihan obat dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu :
    i. Ketepatan kelas terapi & Jenis Obat (Efek terapi yang diperlukan) Misalnya : kemanfaatan dan keamanan sudah terbukti( Risiko efek samping maupun adanya kondisi kontra indikasi )
    Contoh :
    a. Jenis obat paling mudah didapat b. Diusahakan sesedikit mungkin jumlah dan jenis obat
    D. TEPAT PEMBERIAN, DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN " Efek Obat yang maksimal diperlukan penentuan dosis, cara dan lama pemberian yang tepat "
    i. Tepat pemberian
  • Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya didasarkan pada sifat Farmakokinetika dan farmakodinami obat serta kondisi pasien.
  • Sedang lama pemberian berdasarkan pada sifat penyakit: ( akut atau kronis, kambuh berulang dan sebagainya ).
  • Tepat dosis adalah jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi
    ii. Tepat cara pemberian
    Adalah pemilihan yang tepat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien. Misalnya : per oral, per rektal, intravena, intratekal, subcutan dan lain-lain. iii.Tepat frekuensi / interval
    Adalah pemilihan yang tepat frekuensi / interval pemberian obat. Misalnya : per 4 jam, per 6 jam, per 8 jam, per 12 jam dan per 24 jam dan lain-lain iv. Tepat lama pemberian
    Adalah penetapan lama pemberian obat selama 3 hari, 5 hari, 10 hari, 3 bulan dan lain-lain. v. Tepat saat pemberian
    Adalah pemilihan saat yang tepat pemberian obat disesuaikan dengan kondisi pasien. Misalnya : sebelum makan ( antecoenum, postcoenum, pre operasi atau post operasi ) E. WASPADA EFEK SAMPING Waspada efek samping dilakukan dengan memperhatikan informasi yang ada atau diberikan dari obat yang diberikan: i. Tepat informasi
    Tepat informasi akan dipenuhi apabila informasi yang diberikan jelas ( tidak bias ) tentang obat yang digunakan oleh pasien dan informasi lain yang menunjang atau mendukung perbaikan dari pengobatan yang dilakukan. Misalnya :
    Cara pemakaian, efek samping, kegagalan terapi akan terjadi bila tidak taat, maka upaya yang dilakukan akan gagal dan atau kondisi pasien makin memburuk, hal ini juga untuk mencegah faktor risiko terjadinya penyakit dan lain-lain. ii. Tepat biaya
    Apabila biaya ( harga obat dan biaya pengobatan hendaknya dipilih yang paling terjangkau oleh kondisi keuangan pasien ) Contoh :
    Mengutamakan meresepkan obat –obat generik untuk pasien yang kurang mampu dibandingkan dengan obat –obat paten yang biaya / harganya lebih mahal