Tuesday 9 May 2017



KONDISI PRE DIABETES

I.                   Gejala Pre-Diabetes :
Gula darah sewaktu (GDS) >= 200 ditambah adanya gejala klasik DM (sering kencing, sering lapar, sering haus, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya)
Diabetes secara singkat dapat dikenali gejalanya dengan 3 P : Polifagi, Polidipsi, dan Poliuria.
1.      Polifagia merupakan gejala diabetes berupa rasa lapar yang kerap muncul meski sudah makan.
2.      Polidipsi merupakan rasa haus yang terus menerus muncul.
3.      Poliuria adalah efeknya, yakni terus menerus buang air kecil.  Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang tidak normal seringkali merupakan gejala diabetes. Hal ini disebabkan karena tubuh berusaha membersihkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine. Diabetes Mellitus atau kencing manis dimana ketika kadar gula darah terlalu tinggi maka akan memicu sistem kemih untuk lebih banyak bekerja. Hasilnya tentu ialah peningkatan frekuensi buang air kecil
Gejala ini adalah gejala klasik diabetes yang bisa diikuti dengan gejala lainnya jika diabetes sudah mulai berkomplikasi seperti rasa kesemutan jika diabetes sudah mulai merusak saraf, pandangan kurang jelas jka diabetes sudah menyebabkan katarak dan lain sebagainya
II.                Kenapa bisa timbul gejala  tersebut
Pada keadaan normal, tubuh mendapatkan pasokan gula dari makanan, setelah dicerna dan masuk ke dalam darah dapat digunakan sebagai sumber energi, terdapat hormon insulin yang bertugas untuk mengambil gula tersebut dari darah ke dalam sel-sel tubuh, namun pada penderita diabetes melitus (DM) terjadi kekurangan hormon insulin, yaitu pada DM tipe 1 atau sel-sel tubuh menjadi kurang peka terhadap hormon insulin yaitu pada DM tipe 2, sehingga gula tetap ada di dalam darah yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi, dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Seperti dijelaskan diatas sel-sel tersebut kekurangan gula sebagai sumber energi karena gula tetap ada di dalam darah, hal inilah yang menyebabkan penderita DM mudah lelah dan ngantuk. Dikarenakan sel-sel tubuh dalam keadaan kurang gula, maka otak merespon untuk meningkatkan asupan makanan sehingga terjadilah rasa lapar. Kadar gula darah yang tinggi bersifat menarik air, sehingga menyebabkan air di dalam sel tertarik keluar yang membuat respon otak untuk menimbulkan rasa haus.
III.             Diagnosa Diabetes :
Diagnosis diabetes dapat ditegakkan dengan salah satu atau lebih dari :
1.      Gula darah puasa (GDP) > 126       atau
2.      Gula 2 jam setelah makan (GD2PP) >  200    atau
3.      Gula darah sewaktu (GDS) >  200 ditambah adanya gejala klasik DM (sering kencing, sering lapar, sering haus, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya)     atau
4.      Hba1C >= 16,5% dengan metode terstandar NGSP
GDP antara 110-125 merupakan suatu GDPT / glukosa darah puasa terganggu, merupakan suatu kondisi pra-diabet. GD2PP 140-199 disebut TGT / toleransi glukosa terganggu, juga dianggap sebagai suatu kondisi pra diabet.

III. Tindak lanjut disarankan
1.      Jika anda baru pertama kali terkena DM, maka disarankan agar kontrol ke dokter 1 bulan sekali, untuk melihat respon obat yang diberikan cocok atau tidak. Biasanya saat pertama minum obat gula tersebut, maka akan muncul perasaan mual atau tidak enak, jika perasaan mual itu terus muncul ketika sudah beberapa hari minum obat, lebih baik konsultasi lagi ke dokter untuk menanyakan dapat diganti dengan obat lain atau tidak.
2.      Untuk asupan makanan sendiri biasanya memakai patokan 3 kali makan berat, 2 kali snack di antara makan berat. makan berat nya sendiri tidak boleh dalam porsi langsung sekali besar, ada takaran nya. Jika saudara ingin mengetahui lebih lanjut, dapat berkonsultasi dengan dokter gizi, untuk mengetahui asupan yang tepat untuk anda sesuai dengan berat badan anda.
3.      Sebenarnya untuk minuman manis, maupun jika ada hari raya, boleh-boleh saja makan yang ber"gula" namun tentu jangan terlalu berlebihan, pun jangan terlalu khawatir, karena jika anda minum obat DM teratur, maka gula darah anda pun akan terkontrol.
4.      Untuk berat badan sendiri, biasanya akan meningkat seiring gula darah anda terkontrol. jika berat badan tidak naik, dapat berkonsultasi dengan dokter yang merawat anda, maupun dokter gizi.
IV.             Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus merupakan kondisi penyakit yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus dan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Diabetes insipidus ini dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu:
- Diabetes insipidus kranial
- Diabetes insipidus nefrogenik
a.       Pada diabetes insipidus kranial disebabkan karena adanya gangguan pada sistem hormon di otak, hormon ini biasa disebut dengan vasopressin (atau disebut juga anti-diuretic hormone). Vasopressin ini berfungsi dalam mengatur jumlah cairan yang keluar dari dalam tubuh dengan mengurangi cairan yang keluar melalui urin. Pada kondisi diabetes insipidus hormon vasopressin ini mengalami gangguan sehingga cairan yang tadinya harus diatur untuk tetap berada di dalam tubuh sekarang menjadi tetap keluar melalui urin, sehingga pada penderita ini menunjukkan adanya gejala berupa buang air kecil yang banyak.
b.      Desmopressin adalah obat yang biasa digunakan pada diabetes insipidus kranial. Obat ini berfungsi dalam menggantikan kerja dari hormon vasopressin dengan cara mengatur pengeluaran cairan melalui urin. Jadi kerja dari obat desmopressin bukanlah sebagai obat yang menyembuhkan keadaan diabetes insipidus, namun obat ini membantu mengatur keadaan pengeluaran cairan dengan cara membantu fungsi dari hormon vasopressin.

V.                Keuntungan dan kerugian penggunaan Insulin
DM tipe 1 adalah keadaan dimana tubuh kita mengalami kerusakan untuk menghasilkan insulin, sedangkan DM tipe 2 dimana tubuh kita menghasilkan insulin akan tetapi kurang sensitif untuk mengatur kadar gula dalam darah.
Oleh karena itu pada orang DM tipe 1 biasanya lebih disarankan menggunkan insulin yang disuntikan mengingat tidak adanya insulin yang dihasilkan tubuh. Pada orang DM tipe 2 dapat dibantu dengan meminum obat yang akan membantu insulin lebih sensitif untuk mengatur kadar gula dalam darah.
1.      Kerugian menggunakan insulin :
·         tidak nyaman karena harus disuntikan langsung
·         menurunkan kadar gula dalam darah secara cepat sehingga pada penggunaan insulin harus berhati-hati dalam pola makan
2.      Keuntungan menggunakan insulin :
·         lebih efektif dalam mengontrol kadar gula darah 

VI.             Rekomendasi
  1. Untuk menurunakan kadar gula darah pada penderita diabetes, olahraga yang disarankan adalah olahraga yang merangsang banyak pengeluaran keringat, di antaranya:
Ø  Aerobik (jalan cepat, senam aerobik, renang, bersepeda, jogging)
Ø  Angkat beban (sit up, push up, angkat barbel)
Ø  Peregangan (yoga, tai chi), dsb
  1. Lakukan olahraga di atas secara teratur selama 30-45 menit sebanyak 3-4x seminggu. Selain itu, imbangi juga dengan melakukan pola hidup sehat, seperti:
Ø   Tidur yang cukup 7-8 jam sehari
Ø   Kendalikan stres dengan bijak
Ø   Perbanyak minum air putih 8-10 gelas perhari
Ø   Konsumsi makanan bergizi seimbang. Batasi makanan berkalori tinggi. Makan teratur dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering. Perbanyak makanan berserat (sayur, buah, biji-bijian, jacang-kacangan).
Ø   Hindari rokok dan alkohol
Ø   Jaga berat badan ideal
Ø   Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin ke dokter