OBAT INFLUENZA
1.
Sekilas tentang Flu
Flu merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus
(coronavirus, influenza virus) pada saluran pernapasan bagian atas. Penularan
flu biasanya terjadi melalui kontak dengan sekret mukosa hidung orang yang
terkena flu (dengan memegang tangan atau gagang pintu atau gagang telepon yang
terkena sekret).
Obat untuk penyakit Flu biasanya mengandung satu
atau lebih zat yang berkhasiat dekongestan,
antihistamin, antipiretik, analgesik, antitusif atau ekspektoran.
Pengobatan flu tidak memerlukan antibiotik.
Gejala flu antara lain sebagai berikut :
·
Sakit
tenggorokan yang diikuti oleh hidung tersumbat, berair, bersin dan batuk
·
Menggigil,
sakit kepala, lemas, nyeri otot, dan demam ringan
·
Gangguan pada
hidung terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 dan batuk (tidak selalu) muncul pada
hari ke-4 atau ke-5
2.
Penanggulangan Flu dengan
terapi non obat
Penyakit flu dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
menggunakan obat. Terapi non obat yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala
flu diantaranya:
·
Peningkatan
asupan cairan dengan banyak minum air, teh, sari buah. Asupan cairan dapat
mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu
menurunkan demam.
·
Istirahat yang
cukup.
·
Makan makanan
bergizi yaitu makanan dengan kalori dan protein tinggi yang akan menambah daya
tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
·
Mandi dengan
air hangat dan berkumur dengan air garam.
·
Untuk bayi,
dapat dilakukan dengan membersihkan saluran hidung dengan hati-hati. Pada
umumnya, anak dengan usia di bawah 4 tahun tidak dapat mengeluarkan sekret
(ingus) sendiri, oleh karena itu membutuhkan bantuan untuk membersihkan hidung.
Pada bayi, dapat dilakukan irigasi hidung dengan menggunakan tetes larutan
garam isotonik.
3.
Obat Flu yang beredar di
pasaran banyak sekali macamnya. Obat bebas yang dijual diapotik untuk obat flu
bagi anak dan dewasa juga lebih sangat banyak sekali dan beragam jenisnya.
4.
Kandungan Obat Flu
a)
Analgesik atau
pain killer, yang berfungsi sebegai pereda rasa sakit untuk sakit kepala,
berkhasiat tenggorokan kering, meredakan nyeri otot, dan juga untuk mengatasi
demam (Antipiretik ).
Antipiretik
merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan biasanya juga
mempunyai efek pereda nyeri (analgesik). Antipiretik/analgesik yang biasa
digunakan dalam pengobatan flu antara lain parasetamol, ibuprofen, dan
asetosal. Obat flu umumnya sudah mengandung antipiretik/analgesik sehingga
tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat antipiretik/analgesik tunggal
bersamaan dengan obat flu yang telah mengandung antipiretik/analgesik, misalnya
mengkonsumsi tablet parasetamol bersamaan dengan mengkonsumsi obat lain yang
mengandung ibuprofen atau asetosal. Oleh karena itu, perhatikan komposisi
zat berkhasiat yang terkandung dalam kedua obat tersebut.
b)
Dekongestan,
berfungsi untuk mengatasi bersin-bersin dan juga untuk melegakan pada hidung
yang tersumbat karena pilek. Dekongestan merupakan obat untuk mengurangi
hidung tersumbat. Dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di daerah hidung
sehingga melegakan hidung tersumbat karena pembengkakan mukosa. Obat-obat yang
termasuk ke dalam dekongestan antara lain fenil propanol amin (PPA), fenilefrin
, pseudoefedrin, dan efedrin.
Hati-hati
penggunaan dekongestan pada pasien hipertensi, hipertiroid, penyakit jantung
koroner, penyakit iskemia jantung, glaukoma, pembesaran kelenjar prostat,
diabetes. Penggunaan pada kondisi tersebut hanya dilakukan atas saran dokter.
Sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk membaca aturan pemakaian pada
kemasan obat terlebih dahulu.
c)
Mempunyai
anti-alergi (Antihistamin ).
Antihistamin
merupakan obat yang digunakan untuk mengobati batuk atau pilek akibat alergi.
Obat ini efektif untuk pilek yang disebabkan oleh alergi, namun hanya memiliki
sedikit manfaat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oleh karena itu, pada
beberapa produk antihistamin dikombinasikan dengan dekongestan. Beberapa
antihistamin yang dapat diperoleh tanpa resep dokter antara lain klorfeniramin
maleat/klorfenon (CTM), prometazin, tripolidin, dan difenhidramin. Obat flu
yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, oleh karena itu,
setelah menggunakan obat flu jangan menjalankan mesin atau mengendarai
kendaraan bermotor.
d)
Sebagai obat
batuk, baik itu bersifat sebagai antitusif maupun juga sebagai ekspektoran
Antitusif
merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan pusat batuk dan menaikkan
ambang rangsang batuk. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam antitusif
diantaranya adalah dekstrometorfan HBr, noskapin, dan difenhidramin HCl.
Ekspektoran
juga merupakan obat untuk mengatasi batuk dengan meningkatkan sekresi
cairan saluran napas, sehingga mengencerkan dan mempermudah pengeluaran sekret
(dahak). Cara menggunakan obat yang tepat adalah di samping menggunakan
ekspektoran, minum air dalam jumlah banyak untuk membantu mengencerkan dahak
dari saluran napas. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam ekspektoran
diantaranya gliseril guaiakolat, amonium klorida, bromheksin, succus
liquiritiae.
Hentikan
swamedikasi dan konsultasikan segera ke dokter, jika:
a)
Demam masih
timbul selama lebih dari 3 hari setelah pengobatan.
b)
Sakit di
tenggorokan bertambah parah selama lebih dari 2 hari pengobatan dan diikuti
gejala lain seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah.
c)
Batuk tidak
membaik setelah 7-14 hari mengkonsumsi obat.
d)
Nyeri otot
tidak kunjung hilang atau bertambah parah selama 10 hari (dewasa) atau 5 hari
(anak-anak) pengobatan.