Thursday 26 February 2015

Informasi strontium ranelate


INFORMASI KEAMANAN STRONTIUM RANELATE DAN RISIKO EFEK SAMPING KARDIOVASKULAR


Pada tanggal 26 April 2013, European Medicine Agency (EMA) menerbitkan informasi keamanan bahwa European Medicine Agency’s Committee for Medicinal Products for Hu-man Use (CHMP) merekomendasikan pembatasan penggunaan obat osteoporosis yang mengandung strontium ranelate menyusul kajian data yang menunjukkan risiko jantung yang serius. CHMP merekomendasikan bahwa strontium ranelate hanya digunakan untuk mengobati osteoporosis berat pada wanita pasca menopause dengan risiko fraktur tinggi, dan osteoporosis berat pada pria dengan peningkatan risiko fraktur, serta tidak digunakan pada pasien dengan penyakit jantung dan sirkulasi darah. Rekomendasi CHMP berdasar-kan rekomendasi Pharmacovigilance Risk Assess-ment Committee (PRAC) dari hasil kajian manfaat- risiko rutin pada wanita pasca-menopause yang menunjukkan risiko serangan jantung yang lebih tinggi dibandingkan placebo, namun tidak diamati peningkatan risiko kematian. PRAC dan CHMP memutuskan akan melakukan kajian strontium ranelate secara mendalam, sementara pembatasan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kardiovas-kular.
Pada tanggal 10 Januari 2014 PRAC merekomen-dasikan suspend penggunaan strontium ranelate dalam pengobatan osteoporosis karena rekomen-dasi yang dilakukan pada April 2013 dianggap kurang bukti untuk meminimalkan risiko kardiovas-kular dan pembatasan penggunaan pada praktek klinis khususnya untuk penggunaan jangka panjang pada usia lanjut.
Pada tanggal 21 Februari 2014 CHMP-EMA me-rekomendasikan bahwa strontium ranelate tetap dapat beredar dengan pembatasan penggunaan yaitu hanya pada pasien yang tidak dapat diobati dengan obat osteoporosis lainnya. Selain itu, pasien harus dievaluasi secara berkala oleh dokter dan pengobatan harus dihentikan bila pasien mengalami masalah pada jantung atau sirkulasi darah. Seperti rekomendasi sebelumnya pasien dengan riwayat jantung atau sirkulasi darah se-perti stroke dan serangan jantung tidak boleh menggunakan obat ini. CHMP menyetujui semua pengkajian PRAC terkait risiko dari strontium ranelate dan menyimpulkan bahwa data studi menunjukkan manfaat strontium ranelate dalam mencegah fraktur termasuk pada pasien dengan risiko tinggi fraktur. Selain itu, data yang terse-dia tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko kardiovaskular pada pasien yang tidak memiliki ri-wayat jantung dan masalah sirkulasi darah.
Risiko kardiovaskular dapat diatasi dengan mem-batasi penggunaan pada pasien yang tidak memiliki riwayat jantung atau masalah sirkulasi darah dan melakukan pemantauan secara teratur. Kepada Profesional Kesehatan diberikan surat terkait re-komendasi penggunaan strontium ranelate sebagai berikut :

-          Strontium ranelate hanya digunakan untuk pengobatan osteoporosis berat pada wanita pasca menopause dan laki-laki dengan risiko tinggi fraktur dimana pengobatan dengan produk obat lain yang disetujui untuk pengobatan osteoporosis tidak mungkin digunakan karena, misalnya, kontraindikasi atau intoleransi.
-          Strontium ranelate tidak boleh digunakan pada pasien dengan atau dengan riwayat penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, dan atau penyakit serebrovaskular, atau pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol.
-          Dokter harus mengambil keputusan peresepan strontium ranelate berdasarkan penilaian risiko pasien secara individual. Risiko penyakit kardiovaskular yang terjadi pada pasien harus dievaluasi sebelum memulai pengobatan dan se-lanjutnya secara teratur, biasanya setiap 6 sam-pai 12 bulan.
-          Strontium ranelate harus dihentikan bila pasien mengalami penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer atau penyakit serebrovaskular, atau hipertensi tidak terkontrol.
-          Dokter harus me-review pasien yang saat ini menggunakan strontium ranelate, bila diper-lukan.

Rekomendasi CHMP ini akan diteruskan ke European Comission (EU) untuk mengambil keputusan yang legal untuk seluruh Uni Eropa.
Badan otoritas negara lain yang telah melakukan tindak lanjut regulatori diantaranya adalah MHRA– UK berupa pembatasan indikasi, kontra indikasi dan peringatan, sedangkan TGA–Australia menambahkan black box warning yang berisi indikasi, kontraindi-kasi dan peringatan-perhatian pada informasi produk.
Di Indonesia, strontium ranelate telah disetujui beredar sejak tahun 2011 dengan indikasi sebagai terapi untuk osteoporosis pada wanita pasca menopause untuk mengurangi risiko fraktur vertebral dan fraktur pinggul.

Untuk meningkatkan kehati-hatian dan sebagai per-timbangan dalam peresepan strontium ranelate da-lam pengobatan osteoporosis, Badan POM RI menyampaikan informasi ini kepada Profesional Kesehatan, dan sebagai informasi saat ini pemilik izin edar produk yang mengandung strontium ra-nelate sedang melakukan registrasi variasi terkait perubahan tersebut di atas.
Daftar Pustaka:

1. EMA. PRAC recommends suspending use of Protelos/Osseor (strontium ranelate). 10 Januari 2014.
2. EMA. European Medicines Agency recommends that Protelos/Osseor remain available but with further restrictions. 21 Februari 2014.
3. EMA. European Medicines Agency recommends that PROTELOS®/OSSEOR® remain available with further restrictions.21 Februari 2014.
4. MHRA. Drug Safety Update: Strontium ranelate: cardiovascular risk-restricted indication and new monitoring requirements. Vol 7, issue 8 Maret 2014.
5. TGA. Safety Advisory: Strontium ranelate (Protos) and risk of adverse events. 3 April 2014.
6. Data Badan POM RI